Dukung Makan Bergizi Gratis, Pemkab Kobar Gelar Forum Konsultasi UKS
- penulis Bappeda Kobar
- Kamis, 27 Februari 2025
- dibaca 20 kali

MMC Kobar - Pada Kamis (27/02), Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menggelar Forum Konsultasi Publik Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Aula Sangga Banua, Kantor Bupati Kobar.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kobar, Rody Iskandar, dan menjadi bagian dari upaya mendukung program strategis nasional Makan Bergizi Gratis. Program ini didukung oleh Peraturan Bersama Empat Menteri (Menteri Pendidikan, Kesehatan, Agama, dan Dalam Negeri) terkait penguatan UKS di sekolah dan madrasah.
(Baca Juga : Bupati Kobar Hadiri Syukuran HUT Ke-27 Polda Kalteng dan Launching Tabloid Kobar Daktasi)
Dalam forum ini terungkap bahwa pemetaan data khusus pembinaan UKS di bawah Kementerian Agama masih belum optimal, karena belum seluruh madrasah melaksanakan kegiatan UKS/M. Direncanakan, setelah Idulfitri akan dilakukan stratifikasi UKS/M pada sekolah-sekolah di bawah naungan Kemenag.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), Jamri, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi kesehatan mental dan fisik anak-anak saat ini. “Banyak anak yang mengalami tubuh lemah akibat terlalu sering bermain gadget atau game online, dan minimnya konsumsi sayur serta buah. Anak-anak kini lebih memilih makanan instan, sehingga perlu edukasi dan sosialisasi pola hidup sehat yang berkelanjutan,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa perubahan perilaku hidup sehat tidak selalu membutuhkan biaya besar, melainkan dimulai dari teladan guru di sekolah. Selain itu, ia mendorong penertiban pedagang kaki lima di sekitar sekolah agar tercipta lingkungan belajar yang sehat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan melalaui Kabid Kesehatan Masyarakat menambahkan bahwa program UKS memiliki beberapa indikator penilaian, baik di sekolah umum maupun madrasah. Monitoring pelaksanaan UKS dapat dilakukan melalui sistem digital yang diakses oleh Puskesmas, termasuk kerja sama dengan Loka POM dalam pengambilan sampel pangan di sekitar sekolah.
Ketua TP PKK Kecamatan menyoroti pentingnya ketersediaan anggaran dalam mendukung program UKS. Ia juga menekankan adanya kesenjangan fasilitas antara sekolah negeri dan swasta. “Di sekolah swasta, anak-anak bahkan sudah diajarkan inovasi seperti membuat jamu dari tanaman toga,” ungkapnya.
Hasil dan Kesimpulan Forum ini menghasilkan beberapa poin penting:
- Pelaksanaan penilaian mandiri UKS melalui aplikasi digital.
- Kolaborasi lintas dinas terkait dalam pembinaan UKS.
- Sosialisasi rancangan model sekolah sehat.
- Penguatan kerja sama multipihak, termasuk tim kecamatan.
- Perumusan inovasi dalam pelaksanaan UKS di sekolah dan madrasah.
Kegiatan ini menegaskan pentingnya sinergi dan kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.