Rapat Koordinasi Aksi 2 Penurunan Stunting Digelar di Bappedalitbang Kobar

MMC Kobar – Pada Jumat (28/02), telah dilaksanakan Rapat Koordinasi Aksi 2 Penurunan Stunting di Aula Masoraian, Bappedalitbang Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Rapat ini merupakan tindak lanjut dari pembahasan sebelumnya terkait penetapan lokasi fokus (lokus) stunting tahun 2026.

Dari hasil verifikasi dan analisis ulang terhadap calon lokus stunting, disepakati bahwa terdapat lima desa yang menjadi calon lokus stunting, yaitu : Desa Marga Mulya, Desa Sungai Kapitan, Desa Sungai Cabang, Desa Runtu, dan Desa Rangda. Sebelumnya, terdapat sepuluh desa yang diusulkan sebagai calon lokus.

(Baca Juga : Dirjen IKP Imbau Insan Penyiaran Aktif Cegah Penyebaran Hoaks)

Dalam rapat ini, beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menyampaikan bahwa mereka telah menganggarkan kegiatan terkait penurunan stunting untuk tahun 2026. Namun demikian, Dinas P3AP2KB belum tercantum dalam dukungan pelaksanaan Pendampingan Keluarga Berisiko Stunting (PPS) tahun 2026 maupun kegiatan Audit Kasus Stunting tahun 2025.

"Belum tercantumnya kegiatan PPS tahun 2026 dan Audit Kasus Stunting tahun 2025 di DPA Dinas P3AP2KB disebabkan oleh keterbatasan anggaran dan masih menunggu konfirmasi lebih lanjut dari pusat," ujar perwakilan Dinas P3AP2KB.

Sementara itu, dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) disampaikan bahwa pihaknya siap mendukung publikasi data dan informasi stunting secara rutin, dengan syarat adanya dasar hukum atau surat resmi.

“Kami siap membantu publikasi melalui jejaring media, namun diperlukan surat resmi atau turunan kebijakan sebagai dasar kami dalam menyebarluaskan informasi stunting secara rutin,” terang perwakilan Dinas Kominfo.

Dinas Pertanian juga menyampaikan kontribusinya dalam mendukung penanganan stunting melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).

“Tahun 2025 ini kami memfasilitasi kegiatan P2L di 13 desa lokus stunting sebagai bentuk dukungan ketahanan pangan rumah tangga,” kata perwakilan Dinas Pertanian.

Beberapa kecamatan juga menyampaikan bahwa dana BOKB dari DP3AP2KB dan dana BOK sangat membantu mendukung kegiatan-kegiatan penanganan stunting di lapangan. Selain itu, pentingnya penguatan data juga menjadi fokus dalam rapat koordinasi ini.