Fluktuasi Harga Cabai Warnai Stabilitas Bapok di Kobar Minggu Kedua Juni 2025
- penulis Disperindagkop UKM Kobar
- Senin, 16 Juni 2025
- dibaca 39 kali

MMC Kobar — Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkopukm) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) merilis hasil pemantauan harga bahan pokok (bapok) periode minggu kedua Juni 2025, Senin (16/6).
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh Kepala Bidang Perdagangan, Muhammad Suhendra, mayoritas harga komoditas menunjukkan kestabilan, meskipun terdapat fluktuasi tajam pada beberapa komoditas hortikultura, terutama cabai.
(Baca Juga : Semangat Raih Predikat WBBM, Bapas Kelas II Pangkalan Bun Lakukan Studi Tiru ke KPKNL Pangkalan Bun)
Komoditas cabai mencatat pergerakan harga yang cukup signifikan. Cabai Merah Besar dan Cabai Merah Keriting mengalami lonjakan dari Rp50.000 menjadi Rp75.000 per kilogram. Cabai Rawit Merah juga meningkat tajam dari Rp50.000 menjadi Rp90.000/kg, dengan rata-rata mingguan mencapai Rp80.000 dan koefisien variasi (KoVar) tertinggi sebesar 25%. Sementara itu, Cabai Rawit Hijau tercatat paling stabil dengan harga tetap di angka Rp80.000/kg sepanjang minggu.

Adapun komoditas bawang dan daging ayam ras (boiler) menunjukkan pola harga yang berfluktuasi namun cenderung menurun. Harga Bawang Merah sempat turun ke Rp40.000/kg sebelum kembali naik ke Rp50.000/kg. Bawang Putih mengalami penurunan hingga Rp40.000/kg di akhir minggu. Sedangkan Daging Ayam Ras turun dari Rp43.000 menjadi Rp40.000/kg, dengan rata-rata mingguan Rp40.750 atau menurun sebesar 3,68% dibanding minggu sebelumnya.
Dibandingkan dengan minggu pertama Juni 2025, sejumlah komoditas mengalami peningkatan harga yang cukup tajam. Cabai Rawit Merah naik sebesar 77,78%, Cabai Rawit Hijau 60%, dan Cabai Merah Keriting 14,58%. Kenaikan juga terjadi pada Bawang Merah (5,56%), Bawang Putih (11,11%), serta Daging Ayam Ras (3,60%). Namun, Cabai Merah Besar justru turun 1,79% dari harga rata-rata minggu sebelumnya.
Muhammad Suhendra menegaskan bahwa pemerintah daerah terus melakukan pemantauan ketat terhadap perkembangan harga bapok. “Fluktuasi harga adalah bagian dari dinamika pasar, tapi stabilitas tetap menjadi prioritas kami dalam menjaga ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat,” ujarnya.
“Kami terus berupaya menjaga keseimbangan antara suplai dan permintaan, agar harga bapok tetap terkendali dan tidak membebani masyarakat,” tambahnya.
Secara keseluruhan, 12 dari 19 komoditas bapok yang dipantau menunjukkan kestabilan harga, seperti beras dalam berbagai jenis, gula pasir, minyak goreng, dan tepung terigu. Disperindagkopukm Kobar memastikan akan terus memantau dan mengantisipasi dinamika pasar agar pasokan tetap aman dan harga terjaga bagi masyarakat.
