Regenerasi Santri di Lapas Pangkalan Bun: Satu Gelombang Lulus, Gelombang Baru Siap Dibina
- penulis Lemabaga Pemasyarakatan Kelas IIB Pangkalan Bun
- Kamis, 05 Juni 2025
- dibaca 35 kali

MMC Kobar — Semangat pembinaan berbasis keagamaan terus tumbuh di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Pangkalan Bun. Pada Rabu (4/6) Lapas Kelas IIb Pangkalan Bun melaksanakan penutupan Pesantren Gelombang IV dan sekaligus pembukaan Pesantren Gelombang V, sebagai wujud nyata komitmen dalam membina Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) secara berkelanjutan melalui pendekatan spiritual.
Acara yang berlangsung di Masjid At-Taubah Lapas Pangkalan Bun ini dihadiri oleh Kalapas Herry Muhamad Ramdan, Ustadz Zainal selaku Penyuluh Hukum dari Kementerian Agama Kabupaten Kotawaringin Barat, para ustaz pembimbing, jajaran petugas pembinaan, serta peserta pesantren dari kedua gelombang.
(Baca Juga : KPKNL Pangkalan Bun Akan Laksanakan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan PT Bank Artha Graha Internasional Tbk Cabang Banjarmasin)
58 Santri Lulus, 68 Siap Melanjutkan Estafet Kebaikan

Sebanyak 58 WBP dinyatakan lulus dari Pesantren Gelombang IV setelah mengikuti program pembinaan yang berlangsung selama satu bulan. Selama masa tersebut, peserta dibimbing dalam berbagai materi keagamaan, seperti tahsin dan tahfiz Al-Qur’an, fiqih ibadah, akidah-akhlak, tafsir, serta praktik ibadah dan pembentukan karakter Islami.
Pada saat yang sama, Pesantren Gelombang V resmi dibuka, dengan jumlah peserta sebanyak 68 WBP, terdiri dari 58 laki-laki dan 10 perempuan. Ini menjadi tonggak baru karena keterlibatan aktif warga binaan perempuan menunjukkan upaya inklusif dalam pembinaan spiritual di lingkungan Lapas.
Dalam sambutannya, Kalapas Herry Muhamad Ramdan menyampaikan bahwa program pesantren bukan hanya kegiatan rutin, tetapi bagian dari proses pemasyarakatan yang menyentuh sisi batiniah warga binaan.
“Pesantren ini adalah sarana hijrah dan refleksi diri. Kami ingin agar setiap warga binaan mendapatkan kesempatan untuk berubah, dan pembinaan spiritual ini adalah fondasi yang sangat penting untuk itu,” ujar Kalapas.
Senada dengan itu, Ustadz Zainal dari Kemenag Kobar menegaskan pentingnya keberlanjutan pembinaan keagamaan di dalam Lapas sebagai bekal rohani bagi para warga binaan.
“Kami dari Kementerian Agama berkomitmen terus mendampingi proses pembinaan ini. Semoga melalui pesantren, para warga binaan tidak hanya cakap secara ilmu, tetapi juga semakin kuat secara iman dan akhlak,” ungkap Ustadz Zainal.
Acara ditutup dengan doa bersama, penyerahan piagam penghargaan bagi santri berprestasi Gelombang IV, serta penyematan simbolis kepada perwakilan peserta Gelombang V.
Melalui program pesantren reguler yang berkelanjutan, Lapas Kelas IIB Pangkalan Bun membuktikan bahwa pembinaan di balik jeruji bisa menjadi titik balik menuju kehidupan yang lebih baik dan bermakna.
