Festival Danau Limau Warnai HUT ke-55 Desa Wisata Lalang

Festival Danau Limau di Desa Lalang Kotawaringin Lama, Senin (7/7)

MMC Kobar – Desa Wisata Lalang merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-55 dengan meriah melalui gelaran Festival Danau Limau yang mengangkat tema Mengangkat Kearifan Lokal Desa. Acara ini resmi dibuka oleh Bupati Kotawaringin Barat yang diwakili oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pariwisata, Edie Faganti, Senin (7/7).

Dalam sambutannya, Edie Faganti menekankan bahwa Festival Danau Limau bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan panggung strategis untuk memperkuat sektor pariwisata lokal, mendongkrak ekonomi kerakyatan, dan mempererat sinergi multipihak. “Kegiatan ini mencerminkan semangat kolaboratif pentahelix antara pemerintah, swasta, komunitas, akademisi, dan media,” ungkapnya.

(Baca Juga : Disdukcapil Kobar Ikuti Rakor Pencapaian Target Nasional Akte Kelahiran Tahun 2019)

Rangkaian kegiatan festival dirancang untuk menggali dan merayakan kekayaan budaya lokal. Di antaranya adalah prosesi menyalai ikan dan memasak ketupat Ma’lambeh, dua tradisi kuliner yang sarat makna filosofis dan historis bagi masyarakat Desa Lalang. Tradisi ini tidak hanya menyuguhkan kelezatan, tetapi juga menyulam ingatan kolektif dan menghidupkan kembali nilai-nilai leluhur. Selain itu juga ada babak final lomba dayung, lomba mancing dan lomba panjat pinang.

Kepala Desa Lalang menyampaikan ucapan sebelum prosesi potong tumpeng

Festival ini menjadi momentum penting bagi warga dan pelaku wisata untuk menegaskan komitmen terhadap pelestarian adat dan budaya. Melalui kegiatan-kegiatan berbasis kearifan lokal, Desa Lalang menampilkan wajah otentik desa wisata yang mengakar kuat pada identitas budayanya.

Antusiasme masyarakat pun tampak luar biasa. Ratusan pengunjung lokal dan luar daerah memadati area festival yang digelar di sekitar kawasan Danau Limau. Tidak hanya menikmati sajian budaya, mereka juga diajak terlibat dalam lomba kuliner tradisional, pameran kerajinan tangan, hiburan musik, Tari kreasi paris berantai dari PAUD Limau Indah serta penampilan pencak silat Lawang Sekepeng.

Kepala Desa Lalang, Muhammad Alfansuri menyampaikan rasa bangga atas capaian desanya yang kini diakui sebagai salah satu destinasi unggulan di Kalimantan Tengah. “Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi. Kegiatan ini memperkuat identitas kita dan membuka peluang pariwisata berkelanjutan,” ujarnya.

Festival ini juga dirancang untuk menjadi ruang pembelajaran lintas generasi. Anak-anak sekolah dilibatkan dalam workshop budaya dan permainan tradisional, yang bertujuan menjaga kesinambungan nilai-nilai lokal ke generasi berikutnya.

Dengan konsep yang menyeimbangkan pelestarian dan inovasi, Festival Danau Limau menegaskan bahwa pariwisata bukan hanya tentang kunjungan, melainkan proses pemberdayaan dan pelestarian. “Mari kita satukan langkah, karena pariwisata bukan sekadar tujuan tapi proses transformasi sosial berbasis budaya,” tambah Edie Faganti.

Melalui festival ini, Desa Wisata Lalang tidak hanya memperingati usia ke-55, tetapi juga memperkuat posisi sebagai benteng kearifan lokal yang dinamis. Semangat menyalakan budaya dan menyulam ingatan kolektif menjadi penanda bahwa masa depan desa dibangun dari akar tradisinya yang lestari. (Dsy/Diskominfo Kobar)

Final Lomba Dayung